Di era digital saat ini, kerja remote atau remote work adalah jenis pekerjaan yang sangat diminati karena fleksibilitasnya.
Kerja remote merupakan konsep kerja yang memungkinkan pelakunya untuk bekerja dari jarak jauh tanpa harus hadir di tempat kerja. Dengan bekerja remote, kamu bisa bekerja dari mana saja atau work from anywhere dan kapan saja.
Karena itu, kamu tidak perlu merasakan kelelahan dan tekanan dalam perjalanan kerja, seperti jarak yang jauh dan kemacetan. Selain itu kerja remote juga menghemat biaya dan waktu sehingga dapat meningkatkan produktivitas.
Dengan kerja remote, kamu juga dapat mencapai keseimbangan hidup dan kerja atau work-life balance.
Untuk melakukannya, kamu membutuhkan skill digital, perangkat seperti ponsel dan laptop, serta akses internet.
Virtual Assistant atau asisten virtual adalah salah satu jenis pekerjaan yang bisa dilakukan secara remote. Lalu apa sih virtual assistant itu?
Yuk simak informasi lengkap tentang virtual assistant di sini!
Daftar Isi
Toggle1. Apa itu virtual assistant
Menurut International Virtual Assistants Association (IVAA), Virtual Assistant adalah seorang profesional yang bekerja secara mandiri, menyediakan layanan administratif, teknis, dan kreatif kepada klien dari jarak jauh, menggunakan teknologi komunikasi dan perangkat digital.
Saat ini, virtual assistant (VA) menjadi profesi yang berkembang cukup pesat.
Riset Business Insider (tempo.co, 2024) menunjukkan kebutuhan pasar terhadap VA diperkirakan akan terus meningkat dari tahun ke tahun.
Tahun 2021, seluruh perusahaan dan klien individu di dunia mengeluarkan 2,5 miliar dolar AS untuk membayar jasa VA.
Angka ini diperhitungkan akan meningkat sebanyak empat kali lipat di tahun 2027 mencapai 10 miliar dolar AS.
Itu artinya peluang berkarir sebagai virtual assistant terbuka lebar.
Tertarik untuk menjadi virtual assistant? Inilah saatnya kamu memulainya!
2. Langkah-langkah memulai karir sebagai Virtual Assistant
Cara memulai menjadi virtual assistant pasti menjadi pertanyaan besar bagi para pemula.
Berikut ini 5 langkah menjadi VA:
1. Tentukan keahlian yang ingin ditawarkan
Tentukan keahlian yang sesuai dengan kompetensi dan minatmu. Hal ini penting untuk memutuskan layanan atau service yang akan ditawarkan kepada klien.
2. Buat portofolio yang menarik
Portofolio adalah dokumen atau presentasi digital yang menunjukkan keterampilan dan pengalaman yang sesuai dengan layanan yang kamu tawarkan sebagai VA.
Tujuannya adalah untuk meyakinkan klien agar menggunakan jasamu.
Di dalam portofolio, kamu dapat mencantumkan profil diri, hasil kerja/proyek sebelumnya, testimoni klien, keahlian yang dikuasai, serta kontak yang bisa dihubungi.
Kamu juga bisa mencantumkan hasil latihan studi kasus atau fake project jika belum memiliki pengalaman.
3. Aktif promosikan diri di platform online
Perkenalkan diri dan jasamu lewat media sosial, seperti Instagram, Facebook, LinkedIn, dan lainnya.
Hal ini penting dilakukan agar calon klien mengetahui kehadiranmu dan tertarik menggunakan jasamu.
Kamu juga bisa menunjukkan portofoliomu melalui media sosial.
4. Bergabung dalam komunitas
Bergabunglah dengan komunitas yang memiliki minat yang sama. Melalui komunitas, kamu bisa mendapatkan banyak manfaat, seperti membangun networking, mendapatkan info lowongan kerja dan informasi seputar VA, dan mendapatkan dukungan atas karirmu.
5. Belajar di pelatihan khusus VA
Ikuti pelatihan khusus VA untuk meningkatkan keahlianmu. Ada berbagai pilihan kelas yang bisa kamu ikuti, gratis dan berbayar.
Jika memiliki budget lebih, kamu bisa memilih kelas berbayar karena tipe kelas ini menawarkan benefit lebih seperti materi premium, bimbingan intensif/personal, sertifikat resmi, hingga program real project seperti studi kasus dan magang.
Salah satunya adalah pelatihan yang diselenggarakan oleh Teman Kreativ Indonesia.
3. Panduan menentukan rate virtual assistant
Setelah sukses mendapatkan klien, pastikan kamu sudah menyiapkan rate card untuk jasamu. Jangan sampai kamu kebingungan karena belum tahu cara menentukannya.
Berikut ini 4 panduan menentukan rate card layananmu:
1. Pengalaman dan keahlian
Tentukan harga yang sebanding dengan pengalaman dan keahlianmu. Tunjukkan bahwa harga tersebut mencerminkan bahwa kamu adalah pilihan terbaik yang sesuai dengan kebutuhan klien.
Dengan begitu, klien tanpa ragu memutuskan untuk bekerja sama denganmu.
2. Jenis layanan
Sesuaikan harga dengan jenis layanan yang ditawarkan oleh VA. Misalnya layanan administrasi yang membutuhkan ketelitian tentu akan berbeda harganya dengan desain grafis yang membutuhkan kreativitas VA dalam membuat desain sesuai dengan permintaan klien.
3. Anggaran klien
Tawarkan harga yang sesuai dengan anggaran yang dikeluarkan oleh klien. Hal ini penting untuk diketahui agar bisa memberikan win-win solution untuk kedua belah pihak.
Klien mendapat layanan sesuai budget dan kamu mendapat harga yang layak untuk jasamu.
4. Tagihan dan pajak
Hitung banyak tagihan yang harus kamu bayarkan setiap bulan untuk kebutuhan kerja, seperti biaya wifi, website, iklan, dan lainnya.
Sisihkan 15-20% dari penghasilan bulananmu untuk membayar pajak penghasilan.
4. Keterampilan yang harus dimiliki seorang virtual assistant
Meskipun jasa yang ditawarkan beragam, setidaknya ada 3 skill yang harus dimiliki oleh seorang VA, yaitu:
1. Komunikasi efektif
Skill ini meliputi berkomunikasi dengan jelas dan efektif melalui berbagai saluran komunikasi.
Komunikasi yang efektif dapat membantumu menyampaikan informasi dengan jelas, baik kepada klien maupun tim.
Selain itu, Kamu dapat memahami kebutuhan klien dengan baik dan melakukan pekerjaan sesuai ekspektasi.
Dengan begitu, hubungan profesional antara kedua belah pihak terjaga dan kepuasan klien terhadap layanan VA meningkat.
2. Organisasi dan manajemen waktu
Keterampilan ini meliputi memprioritaskan pekerjaan, mengatur jadwal, dan mengelola waktu secara efisien.
Dengan keterampilan ini, kamu dapat mencegah keterlambatan dalam memenuhi deadline pekerjaan serta menjaga produktivitas kerja di antara banyak tanggung jawab yang diemban.
3. Keterampilan menggunakan teknologi
Sebagai VA, kamu dituntut untuk bekerja dengan efektif dan efisien sehingga keterampilan menggunakan berbagai aplikasi dan alat digital harus dimiliki.
Contoh aplikasi dan alat digital adalah Microsoft Office, Google Workspace, Trello, Canva, Capcut, dan masih banyak lagi.
Penggunaan alat digital disesuaikan dengan kebutuhan klien sehingga penting bagimu untuk dapat beradaptasi dan meningkatkan keterampilan ini.
Dengan demikian, mengetahui informasi di atas tentunya memberikan pengetahuan baru tentang profesi virtual assistant.
Namun, hal ini tidak cukup jika kamu berminat untuk memulai menjadi VA.
Kamu perlu mempelajarinya lebih lanjut agar mendapatkan gambaran yang jelas tentang profesi ini. Salah satu caranya adalah mengikuti pelatihan khusus VA.